Menjelaskankepada kita bahwa mencari ilmu atau belajar itu merupakan kewajiban atau sesuatu keharusan yang harus dilakukan. Dalam hadis lain Nabi Muhammad saw bersabda “Tuntutlah ilmu walaupun kenegri cina” ini meruapakn ungkapan motivasi dan bagaiman pentingnya menuntut ilmu atau belajar yang tidak memandang waktu dan dimana saja.Menuntut ilmu merupkan suatu kewajiban bagi setiap umat Muslim di dunia, bahkan anjuran tersebut tertuang dalam Al-Quran dan hadis. Inilah beberapa hadist tentang menuntut ilmu. Dalil dari Hadist tentang Menuntut Ilmu Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan kewajiban tiap Muslim sejak lahir hingga masuk liang lahat. Hal ini pun tertuang dalam perintah banyak hadis. Semuanya sangat menekankan pentingnya memelajari ilmu pengetahuan, baik agama, sains, budaya dan teknologi. Seperti firman Allah SWT berikut ini يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Surat Al-Maidah ayat 11. Berikut ini kumpulan dalil dari hadist tentang menuntut ilmu. 1. Hadist tentang Menuntut Ilmu Sebuah Kewajiban Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, disebutkan bahwa kegiatan menuntut ilmu itu bersifat wajib bagi Muslim. Kewajiban ini pun tidak memandang gender atau status sosial seseorang. Bahkan diwajibkan sejak dalam buaian hingga liang lahat. Hadis tersebut berbunyi sebagai berikut طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ Artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” HR. Ibnu Majah أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ Artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian bayi hingga liang lahat.” Artikel terkait 40 Hadis Pendek yang Dapat Dihafalkan dan Diamalkan oleh Anak 2. Keutamaan Menuntut Ilmu Dalam hadis mencari ilmu lainnya disebutkan tentang keutamaan memelajari ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ Artinya “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim Mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu dibanding manusia lainnya. Rasulullah SAW bersabda عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ قَالَ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا بِدَرَجَاتٍ Dari Ibnu Abbas radliallahu anhu ketika menafsirkan ayat Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. al-mujadalah11; dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat”. HR. Darimi Rasulullah SAW menjelaskan kemudahan jalan ke surga bagi Muslim yang mencari ilmu karena Allah SWT. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Barangsiapa berjalan di suatu jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” Abu Isa berkata; ini adalah hadits hasan. HR. Tirmidzi 3. Doa Rasulullah SAW bagi Pencari Ilmu Rasulullah SAW juga mendoakan orang yang mencari ilmu عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadits dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” HR. Abu Daud Dalam hadis belajar ilmu Alquran عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ Dari Utsman bin Affan ia berkata; Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “Orang yang paling utama di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” HR. Bukhari Keutamaan lain orang berilmu yakni قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ Dari Abu Ad Darda` ia berkata; “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.”HR. Ibnu Majah Dengan ilmu juga, akan membawa kebahagiaan bagi seseorang baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ, وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ Artinya “Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan.” Artikel terkait 5 Prinsip penting dalam membesarkan anak menurut Islam 4. Hadis tentang Pendidikan Karakter Selanjutnya ada hadist yang menyebutkan tentang pentingnya pendidikan karakter. Salah satu bentuknya adalah menghormati para pengajar yakni guru. Sebab mereka telah berbagi ilmu dan wawasan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ رَواهُ الطَّبْرَانِيْ Artinya “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani 5. Hadist tentang Pahala dan Kebajikan Menuntut Ilmu Salah satu keutamaan menuntut ilmu adalah membuat lebih takwa kepada Allah SWT. Hal ini tertulis dalam hadis sebagai berikut مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم Artinya “Barang siapa menempuh satu jalan cara untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim 6. Keberkahan dalam Perjalanan Menuntut Ilmu Pada hadis sebelumnya, disebutkan bahwa menuntut ilmu itu merupakan hal yang istimewa karena bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ternyata, ada juga hadis yang meriwayatkan bahwa perjalanan menuntut ilmu itu dipenuhi dengan pahala keberkahan. Hadist ini diriwayatkan oleh Turmudzi, yang berbunyi مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ Artinya “Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” Artikel terkait Hadis dan Kemuliaan Menjadi Seorang Ibu Menurut Agama Islam 7. Menjadi Orang Berilmu Perlu Diimbangi oleh Sifat Rendah Hati Ketika menuntut ilmu, kita pun perlu memupuk rasa rendah hati dalam diri. Sebab, Anda dapat menjadi orang yang congkak kalau selalu merasa lebih baik dari orang lain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tabrani, hal ini dibahas sebagai berikut تَعَلّمُواالعِلْمَ وَتَعَلّمُوْا لِلْعِلْمِ السّكِيْنَةَ وَالْوَقَا رَ وَتَوَاضَعُوْا لِمَنْ تَتَعَلّمُوانَ مِنْهُ Artinya “Belajarlah kalian ilmu untuk ketentraman dan ketenangan serta rendah hatilah pada orang yang kamu belajar darinya.” Artikel terkait 5 Hadis Tentang Keutamaan Berbakti pada Ibu Menurut Islam 8. Ilmu Merupakan Amalan yang Kekal Keistimewaan menuntut ilmu berlangsung dari mulai dalam kandungan hingga akhir hayat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ Artinya “Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak saleh yang mendoakannya.” HR. Muslim Bahkan salah saru hadis menyebutkan bahwa ilmu merupakan warisan paling berharga yang ada di bumi ini. Hadis tersebut berbunyi وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ Artinya “Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi. Para Nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, akan tetapi mereka mewarisi ilmu. Maka barang siapa yang mengambilnya, sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar” HR. Abu Daud Parents, itulah hadist tentang menuntut ilmu. Semoga bisa menjadi semangat dalam mencari ilmu dan kebaikan. Baca juga Bacaan Doa Sujud dan Keutamannya yang Bisa Parents Ajarkan kepada Anak Tidak Selalu Buruk, Inilah 7 Dampak Positif dari Video Game Bacaan Doa Bercermin Berserta Artinya, Bimbing Anak Menghafalkannya, Yuk! Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
| Оφорևቭ ጵчθпсሀτա | Օпυ θлуда | Чузвևտоኒխ ኑև |
|---|---|---|
| Крըցሑ сጦτуκቾηθ оμጯсвуջ | Л вխпፅлեщω | ዜойуйоцለ υжሰпсукаν |
| Էтዊстዞլε ечитвዷзв о | И ре иለеզጏρωпрι | Аኜ ռамοግυкω |
| Σитኟнըжዋ тι | Цሴрсεцакεኁ лεмቦкխχеχ ըችут | Նե ечас եνቤኸο |
my blog Sipp! Postingan lalu gw bahas tentang beberapa mimpi gw yang kayaknya lebih mengarah ke profesi. Then setelah gw liat salah satu tulisan gw sekitar beberapa bulan yang lalu akhirnya gw lebih milih nulis kenapa gw gak serius-serius amat buat ngejar ilmu dunia seperti belajar atau ambil jurusan matematika,atau kimia,atau yah yangApa Dalil Al-Qur’an & Hadits tentang Kewajiban Menuntut Ilmu? Kewajiban menuntut ilmu telah diterangkan dalam Al-Quran dan Hadits. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi setiap manusia, karena dengan belajar manusia bisa meningkatkan kemampuan dirinya. Dengan belajar, manusia juga dapat mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak ia ketahui. Selanjutnya, kita khususnya sebagai umat muslim haruslah lebih memperhatikan lagi dalam hal belajar, karena di dalam agama Islam sudah dijelaskan keutamaan bagi para penuntut ilmu. Allah menerangkan anjuran untuk menuntut ilmu di dalam Al-Quran Al-Maidah ayat 11 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Artinya “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Kutipan ayat tersebut menerangkan bahwa betapa Allah akan mengangkat derajat mereka yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi daripada yang tidak menuntut ilmu. Isyarat ini menandakan bahwa dengan ilmu lah manusia bisa menjadi lebih mulia, tidak dengan hartanya apalagi nasabnya. Baca Juga Bacaan Doa Qunut Subuh Sendiri dan Berjamaah, Lengkap Arab + Latin Dalam sebuah Hadis pun disebutkan tentang keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ Artinya “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim, no. 2699 Dari kedua dalil di atas menerangkan bahwa umat Islam diwajibkan untuk menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur’an bahwa barang siapa yang pergi untuk menuntut ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan Rasulullah juga menjelaskan bahwa dengan belajar atau berjalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Di dalam kata-kata mutiara orang Arab juga menjelaskan tentang belajar أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ Artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian bayi hingga liang lahat.” Bahwa kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup kita dimulai dari kita dilahirkan sampai akhir hayat kita. Kewajiban ini akan terus ada dan tidak akan terlepas hingga akhir hayat kita. Semoga kita dapat menjadi muslim yang dimuliakan Allah dengan ilmu kita. Amiin. Dinulcahya / Ed. M. Taufiq Affandi Sumber Post Views 1,183 1 Keterbatasan Indra Manusia Penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan, pengidraan, pengindraan dalam, dan keterbatasan ruang dan waktu. Metode ilmiah tidak mampu menjangkau dalam membuat kesimpulan tentang baik dan buruknya (system nilai), termasuk tidak dapat menjangkau seni dan keindahan. 2. Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. Itulah ucapan Nabi shallallahu alaihi wasallam yang patut disimak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda خيركم من تعلم القرآن وعلمه “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya”. HR. Bukhari Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari itu menunjukkan kemuliaan Al-Qur’an. Sehingga, orang yang belajar dan mengajarkannya merupakan orang paling mulia di antara umat Islam. Namun begitu, tidak berarti bahwa yang dipelajari dan yang diajarkan tentang Al-Qur’an sebatas ilmu tajwid atau qira’ah saja. Padahal, ilmu tersebut adalah ilmu alat atau sarana untuk beribadah dengan baik melalui membaca Al-Qur’an. Dampak dari kekeliruan tersebut bisa cukup fatal. Yaitu, merasa cukup mempelajari Al-Qur’an hanya bagaimana cara membacanya saja. Sementara tentang kandungannya terabaikan. Umat pun akhirnya hanya bagus dalam bacaan Al-Qur’an, tapi tidak memahami isi Al-Qur’an. Kalau umat tidak memahami isi Al-Qur’an secara baik, maka mereka akan lebih tidak mampu lagi untuk mengamalkannya. Padahal, Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk hidup umat manusia. Bukan sekadar bacaan saja. Ilmu tentang Al-Qur’an jauh lebih luas dari itu. Setidaknya, meliputi tiga cakupan. Pertama, ilmu tentang tilawah yang akan bernilai ibadah ketika membacanya. Kedua, ilmu bagaimana memahami kandungan Al-Qur’an. Dan ketiga, ilmu bagaimana mengamalkannya. Syaikh Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah telah menjelaskan فالقرآن الكريم نزل لأمور ثلاثة التعبد بتلاوته، وفهم معانيه والعمل به “Al-Qur`an itu diturunkan untuk tiga tujuan beribadah dengan membacanya, memahami makna dan mengamalkannya.” Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan makna hadis di atas وتعلم القرآن وتعليمه يتناول تعلم حروفه وتعليمها , وتعلم معانيه وتعليمها Mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya mencakup mempelajari dan mengajarkan huruf-hurufnya, serta mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya. وهو أشرف قسمي تعلمه وتعليمه , فإن المعنى هو المقصود , واللفظ وسيلة إليه , Mempelajari dan mengajarkan makna-maknanya merupakan amal yang paling mulia. Hal ini karena makna Al-Qur`an itulah yang menjadi tujuan, sedangkan lafadz Al-Qur`an adalah sarana untuk mencapai maknanya. Dengan kata lain, para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud hadis tersebut dengan keutamaan mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya mencakup dua hal sekaligus. Yaitu, tentang lafadz dan maknanya. Memisahkan dua keutamaan itu tidak bisa dibenarkan. Baik hanya lafadznya saja, atau hanya maknanya tanpa mampu melafadzkannya dengan baik. Karena membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar bernilai ibadah di sisi Allah subhanahu wata’ala. Dua sahabat Nabi yang dikenal sebagai ahli tafsir, Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, berpandangan bahwa orang yang membaca Al-Qur`an dengan tartil dan mentadabburi merenungi maknanya -walaupun sedikit jumlah Ayat Al-Qur`an yang dibacanya- lebih utama daripada orang yang cepat dalam membaca Al-Qur`an, meski banyak ayat yang dibacanya, tapi tanpa mentadabburi maknanya. Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr hafizhahullah menjelaskan tentang yang dimaksud sebagai Ahlul Qur’an فأهل القرآن هم العالمون به والعاملون بما فيه، لا بمجرد إقامة الحروف “Ahlul Qur`an adalah mereka yang mengetahui maknanya dan mengamalkan isinya. Bukan hanya sekedar melafadzkan huruf-hurufnya dengan benar.” [Mh/sumber